Kamis, 14 Agustus 2014

Puisi Isi Hati
oleh seorang akhwat

Suatu saat…
Tulang rusuk ini akan menemukan
rongga dada yang memerlukan
perlindungannya
Suatu saat…
Kerang yang sakit ini akan
mempersembahkan
mutiara paling berharga untuk sang
penyelam hebat
Suatu saat…
Mata air kerinduan ini akan menjadi
penyejuk dahaga siswa pengembara
yang lelah mencari
Suatu saat…
Kapal yang telah lama berlayar ini
akan berlabuh
di pelabuhan yang selalu menanti
dengan sabar
Suatu saat…
Bibit ini akan tumbuh menjadi
pohon rindang
peneduh jiwa yang terus berharap
Suatu saat…
Bunga ini akan mekar dan tebarkan
harumnya
pesonanya terbitkan senyum mata
yang memandang
Dan suatu saat…
Semua akan menjadi indah
dalam perencanaan Yang Maha
Sempurna
Yakni Allah azza wa jalla
Terimakasih BPJS


Gaya hidup sehat mutlak diperlukan untuk menjaga kebugaran dan keutuhan organ tubuh. Memilah makanan harus yang sehat, tidak merokok dan rajin berolahraga. Kalaupun sudah dilakukan tak lantas terlena, harus tetap waspada dan hati-hati khususnya bagi pengidap hipertensi seperti penulis.
Saya seorang mahasiswa 26 tahun yang baru saja tervonis gagal ginjal. Kadar creatinin dalam darah adalah 43.76 mg/dl (normal 0.7-1.4mg/dl), sedangkan kadar urea 473.3 mg/dl (normal 10-50 mg/dl). Salah satu pemicu utama sebagaimana yang dikatakan dokter adalah hipertensi.  Konsekuensi dari penyakit ini adalah penulis harus rutin cuci darah 2x seminggu.
Penulis berusaha ikhlas  menjalani ujian Allah SWT. Penulis yakin kesembuhan akan segera datang jika dibarengi dengan ikhtiar dan tawakal, sebagaimana firman Allah SWT QS. 26:80 yang artinya: “… Dan apabila aku sakit, Dia-lah (Allah) yang menyembuhkanku”.
Semangat hidup penulis kembali bangkit tatkala mengetahui biaya cuci darah dapat tercover oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Oleh karena itu, penulis mengurus administrasi untuk mendaftar BPJS. Alhamdulillah, berkat rahmat oleh Allah SWT melalui program ini, proses cuci darah selanjutnya berjalan lancar. Apalagi pelayanan RSIY PDHI Kalasan, tempat dimana penulis cuci darah mempunyai pelayanan yang ramah dan prima.
Dalam kesempatan bulan syawal ini, penulis mengucapkan Selamat Idul Fitri 1435 H, Taqobballahu minnna waminkum, mohon maaf lahir dan batin, serta memohon doa kepada pembaca agar saya segera dihampiri kesembuhan. Semoga ada hikmah yang dapat diambil oleh pembaca agar selalu bergaya hidup sehat dan rutin check kesehatan. Bagi yang belum terdaftar,  segeralah mendaftar BPJS karena manfaatnya sangat besar!
Terimakasih BPJS, Semoga Presiden yang baru semakin memperkuat peranmu. Terimakasih RSIY PDHI Kalasan. Semoga kerjasama dengan BPJS semakin kuat. Amin
 Catatan: Dimuat di rubrik Sambung Rasa SKH KR ed Minggu 10/8/2014

Jumat, 20 Juni 2014

Experience is The Best Teacher


I had an experience that was unforgettable along of life. Even it brought regret in my self. It happened when i was on first class of senior high school in 2003. My mother had a hard illness. A complication illness that caused she got stroke. Her body was half distinguished, couldn’t talk, and just lie down in a bed.

Times by times passed, our family was back and forth  to hospital. They looked for medicine but she did not get a health. Even, her body was more thinner becaue of less eating she was difficult to eat.

As a second son, i helped my father to carry and took care my mother. But, one day i stayed in the lowest point of my own mental. I complained, " I am tired". Unsuitable words to be said from a son to his parent. The words that i most wished to be pulled but i couldn't. I was ashamed. I wish that I had not made so many complaints in my life history, but it was excessive.

Next several month, when my mother had agony of death, we surrounded, guided a syahadat sentence for her and i also made an apology from my deepest heart. I hoped she understood and forgave me. Although she couldn’t speak to us. After that , my mother left us forever.

I made a mistake because i complained and said " I am tired" when caring my mom. But, it was born a faith and spirit in my self: “Don’t repeat the same mistake again” particularly for kind people arround us. The more important thing is: Experience is the best teacher. I wish God forgive my mistake. I love mom.

(waniwan)


Selasa, 14 Januari 2014

Ribuan Warga Antusias Saksikan Upacara Grebeg Maulud

Yogya - Ribuan orang tampak memadati pelataran Keraton Yogyakarta, Alun-alun utara hingga Pasar Beringharjo, Selasa (14/1). Warga yang datang dari dalam dan luar DIY tersebut sangat antusias menyaksikan upacara Grebek Maulud yang digelar rutin dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Salah satu gunugan yang di arak oleh prajurit Kraton Yogyakarta pada acara Grebeg Maulud (14/1)

Seperti tahun sebelumnya, Kraton Ngayogyakarta mengarak tujuh gunungan yang dibawa ke tiga tempat berbeda untuk dibagi-bagikan kepada warga, yakni: Masjid Gede Kauman, Pura Paku Alaman, dan kompleks kepatihan Yogyakarta. Gunungan-gunungan yang berisi aneka hasil bumi seperti buah-buahan dan sayur mayor tersebut merupakan simbol sedekah  Raja kepada rakyatnya.

Fani, seorang mahasiswi dari kampus YKPN selalu menyempatkan diri datang bersama keluarga guna menyaksikan upacara Grebeg Maulud. Ia mengaku bangga terhadap Kraton Yogyakarta karena berhasil menggelar acara ini tiap tahunnya.  “Inilah istimewanya DIY, oleh karenanya budaya ini harus dipertahankan” imbuhnya.


(Ikhwanudin/Mercubuana/12072045)

Gambar lain:
Pasukan gajah

Lautan manusia
Video terkait:

Senin, 13 Januari 2014

Telur Merah, Oleh-oleh khas Grebeg Maulud

Yogya – Upacara Grebeg Maulud pada Selasa (14/1) siang, yang disaksikan oleh ribuan warga dari dalam dan luar DIY membawa berkah bagi penjual Telur Merah. Jajanan khas Jogja ini laris manis diburu wisatawan untuk dijadikah oleh-oleh.


Telur Merah pada upacara Grebeg Maulud (14/1) diburu wisatawan. Jajanan ini merupakan panganan khas  yang melambangkan kesejahteraan

Mbah Wardi, salah satu pedagang Telur Merah mengaku senang karena dagangannya laku keras. Ia bersama anaknya, datang dari kampung Niten, Kasongan rutin menggelar dagangan di pelataran Alun-alun Utara setiap digelarnya acara Sekaten dan Grebeg Maulud. “Tadi malam saya merebus 13 kilo telur. Ini tinggal sedikit” katanya sembari menunjukkan sisa beberapa butir telur.

Harga sebutir telur tidaklah mahal, hanya Rp 3000,00. Pembeli jajanan Telur Merah biasanya adalah anak-anak. Seperti wisatawan cilik dari Jakarta bernama Putra yang didampingi ayahnya, Ia memborong lima telur dari mbah Wardi dan  akan dijadikan sebagai oleh-oleh.

Jajanan Telur Merah memang cocok sebagai oleh-oleh. Biasanya, panganan ini disajikan berupa butiran telur yang direbus berwarna merah yang ditusuk dengan ruasan bambu lalu dihias dengan kertas. Secara filosofi, Telur Merah dimaknai dengan kelahiran dan ruas bambu sebagai hubungan vertikal manusia dengan Tuhan.

(Ikhwanudin/Mercubuana/12072045)

Gambar lain: